Aktivitas sosial budaya, dari waktu ke waktu dan dalam ekspresinya yang multirupa sesungguhnya merupakan ruang di mana terjadi proses alih informasi, pengetahuan dan keterampilan melalui berbagai cara dan metode. Tujuan proses tersebut secara esesnisal adalah berbagi kepemilikan produk budaya yang bermakna sekaligus bernilai bagi kelangsungan hidup masyarkat. Artinya, aktivitas sosial budaya pada galibnya adalah proses transmisi ilmu, atau secara antropologis dirumuskan sebagai pembudayaan (enkulturasi). Di dalam enkulturasi inilah terjadi proses edukatif yang berorientasi menjaga kesinambungan eksistensi budaya suatu masyarakat. Fenomena tersebut secara tersirat nampak dalam persitiwa festival Angklung Caruk Banyuwangi. Rajutaan wacana dalam buku ini merupakan hasil dari penyingkapan terhadap fenomena yang diasumsikan sebagai sebentuk proses edukatif dalam aktivitas pengemasan ulang musik Angklung Caruk tradisi ke dalam bentuk festival di Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia.