Gambaran yang disampaikan oleh buku ini menggambarkan bahwa Kota Madya Surabaya telah menunjukkan minat dan karya yang selaras dengan apa yang berkembang di tingkat global. Usaha peningkatan estetika kota yang dirintis oleh Walikota Surabaya Tri Rismaharini dengan pembangunan taman atau ruang terbuka hijau bisa menjadi contohnya. Program Smart City yang melibatkan 500 kampung yang bergerak di bidang pemilahan sampah dengan membentuk Bank Sampah menggambarkan koherensi tersebut. Ditambah lagi dengan program Suroboyo Bus yang menerima botol-botol plastik sebagai biaya perjalanan menggunakan bus kota juga merupakan gagasan inovatif yang terlaksana. Di samping itu, program pembangunan green living space dapat berkembang dengan baik karena diorientasikan pada kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini tampak dalam lanskap, tatanan kota, dan suasana alam di dalam kota Surabaya yang mencitrakan kota sebagai living system. Meskipun demikian dalam mengkaji pengembangan ekonomi hijau secara sub-nasional, nasional, dan internasional perlu juga diperhitungkan adanya proses glokalisasi dan grobalisasi yang dapat berpengaruh pada mekanisme pengembangan ekonomi hijau. Apalagi kenyataan internasional pada masa kini yang tidak berkepastian dan melibatkan interseksi multi-aktor dan kompleksitas isu yang bersifat transboundary. Ini semua membuat buku ini layak dibaca di samping untuk memperdalam kegiatan Kota Madya Surabaya di bidang ekonomi hijau juga guna mengetahui dinamika masalah lingkungan baik ditingkat lokal maupun internasional.
DOWNLOAD