//Ma’pasilaga Tedong sebagai Warisan Budaya Toraja

Ma’pasilaga Tedong sebagai Warisan Budaya Toraja

Suku Toraja sangat terkenal sebagai suku yang masih memegang teguh adat istiadat. Masyarakat Toraja melakukan sesuatu harus sesuai dengan adat, karena melanggar adat adalah suatu pantangan. Dalam upacara adat Toraja seperti rambu solo’ (upacara kedukaan), kerbau memegang peranan sebagai peranti utama. Kerbau digunakan sebagai alat pertukaran sosial dalam upacara rambu solo’. Masyarakat Toraja percaya bahwa semakin banyak kerbau yang disembelih atau  dikurbankan, maka semakin mempercepat roh orang yang meninggal untuk tiba di  puya (surga). Ma’pasilaga tedong merupakan tradisi adat Toraja untuk menghormati orang yang sudah meninggal dan telah menjadi bagian dari upacara rambu solo’.  Ma’pasilaga tedong bertujuan untuk menghibur keluarga yang sedang berduka. Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam tradisi ma’pasilaga tedong menjadi acuan bagi masyarakat toraja dalam perilaku.

DOWNLOAD

PRE-ORDER