//TERMA KEKUASAAN DALAM AL-QUR’AN (Penafsiran Ayat-Ayat Kekuasaan dalam Al-Tafsir Al-Munir)

TERMA KEKUASAAN DALAM AL-QUR’AN (Penafsiran Ayat-Ayat Kekuasaan dalam Al-Tafsir Al-Munir)

Buku ini berjudul “TERMA KEKUASAAN DALAM AL-QUR’AN (Penafsiran Ayat-Ayat Kekuasaan dalam Al-Tafsir Al-Munir)“ dilatar belakangi  oleh polemik hubungan antara agama dan negara, meskipun telah banyak pemikir klasik dan kontemporer yang telah membahasnya Hal ini karena  wacana tentang agama dan negara, seolah tidak akan pernah selesai dibahas. Keberadaan agama sebagai sumber etika moral mempunyai kedudukan yang sangat vital karena berkaitan erat dengan perilaku seseorang dalam interaksi sosial kehidupannya, Sedangkan negara merupakan sebuah bangunan yang mencakup seluruh aturan mengenai tata kemasyarakatan yang mempunyai kewenangan dalam memaksakan setiap aturan yang dibuatnya pada masyarakat itu.  Dalam hal ini, bisa saja aturan yang dibuat oleh negara sejalan dengan apa yang menjadi sumber acuan masyarakatnya (agama) tetapi bisa juga apa yang ditetapkan negara itu  tidak sejalan dengan agama tergantung bagaimana sistem yang dianut oleh sebuah negara tersebut.Urusan kenegaraan  berkaitan erat dengan kekuasaan, sedangkan kekuasaan identik dengan urusan  politik dan kepemimpinan, mereka  yang memimpin identik dengan  yang berkuasa. Buku  ini fokus pada penafsiran Wahbah al-Zuhailî dalam al-Tafsir al-Munîr (w 2015 )  salah satu mufasir kontemporer  yang tentunya datang dengan wajah penafsiran yang  relevan dengan situasi saat ini yang berusaha memadukan orisinalitas tafsir klasik dan keindahan tafsir kontemporer. Penafsiran al-Zuhaili terhadap terma ayat-ayat kekuasan  ini memberikan ide  bahwa kekuasan yang dibangun   melalui semangat moralitas dan etika agama akan mengarahkan pemegangnya pada upaya untuk memihak kepada masyarakat yang dipimpinnya dengan kebijakan-kebijakan yang senantiasa dipertimbangkan kemudian dipertanggung jawabkan dihadapan masyarakat dan Allah Swt. 

DOWNLOAD

PRE-ORDER