Riset yang dilaporkan oleh Kemendikbudristek pada November 2021 menunjukkan bahwa pandemi menimbulkan kehilangan pembelajaran (learning loss) literasi secara signifikan, terutama pada aspek literasi peserta didik telah berkurang secara signifikan (learning loss) setara dengan 6 bulan belajar. Padahal untuk kelas bawah (kelas 1-3) pada aspek penguasaan keterampilan berbahasa khususnya membaca dan menulis berperan penting untuk menunjang proses keberhasilan mata pelajaran lainnya. Oleh karena itu, berbagai upaya pemerintah disusun untuk mencegah dan mengatasi learning loss melalui implementasi kurikulum dan organisasi pendidikan untuk pemulihan kemampuan belajar. Upaya pemulihan sangat dibutuhkan oleh peserta didik dan guru agar mampu mengatasi learning loss akibat terlalu lama belajar dalam kondisi darurat. Buku teks ini hadir sebagai upaya untuk mendukung pemulihan pembelajaran keterampilan berbahasa di SD pascapandemi. Buku ini membahas tentang konsep learning loss, keterampilan berbahasa reseptif di SD, dan upaya mengatasi learning loss melalui implementasi model accelerated learning yang efektif. Buku teks ini memberikan pandangan baru tentang pembelajaran dipercepat sebagai upaya untuk mengatasi learning loss dalam keterampilan berbahasa di SD.
DOWNLOAD