Mikroalga memiliki beragam spesies, termasuk Chlorella sp, Spirulina sp, diatom, dinoflagelata, dan masih banyak lagi. Setiap spesies memiliki karakteristik unik, meliputi bentuk sel, ukuran, serta kemampuan adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang berbeda. Spirulina termasuk salah satu spesies mikroalga bersifat fotolitotrof “hijau biru”, yang berarti mampu memperoleh energi dari sinar matahari dan menggunakan karbon dioksida sebagai sumber karbonnya. Kemampuan absorbansi tersebut menyebabkan microalgae memiliki potensi untuk diaplikasikan diberbagai bidang. Salah satu aplikasi pemanfaatan microalgae sebagai Dye untuk sensitizer sell surya pada konfigurasi DSSC. Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) merupakan sel surya yang tersensitasi pewarna yang dapat diproduksi dengan biaya rendah dan berbasis lapisan tipis (thin film). Sel surya tersebut termasuk teknologi semikonduktor yang dibentuk antara anoda yang tersensitasi cahaya dengan elektrolit sebagai suatu sistem elektrokimia. DSSC memiliki keunikan diantaranya mudah diproduksi, semi fleksibel, semi transparan dan memiliki efisiensi yang tinggi dengan biaya produksi yang rendah. Namun beberapa kesulitan yang dihadapi dari proses produksi DSSC ini adalah bahan sensitizer dan cairan elektrolyte yang digunakan masih menjadi tantangan dalam proses produksinya untuk mendapatkan sensitizer dan elektrolyte terbaik untuk meningkatkan efisensi dan daya tahan dari sel surya DSSC. Material Dye yang digunakan berpengaruh terhadap kemampuan absorbansi cahaya tampak untuk diteruskan ke komponen fotoanoda lainnya. didalam buku ini membahas beberapa manfaat dari microalgae yang meliputi potensi dari microalgae, proses kultivasi, dan pengembangan untuk bioenergi.
DOWNLOAD