Dalam dunia medis, keandalan peralatan sangat krusial untuk keberhasilan diagnosis dan perawatan pasien. Salah satu alat yang sering digunakan adalah angiografi, yang memiliki peran penting dalam mendeteksi penyakit kardiovaskular. Namun, seperti halnya teknologi medis lainnya, alat ini tidak terlepas dari potensi kegagalan. Buku ini mengupas tuntas metode Failure Mode and Effects Analysis (FMEA), yang banyak diterapkan dalam teknik untuk mengidentifikasi dan menilai kemungkinan kegagalan peralatan. Secara tradisional, penilaian risiko mode kegagalan dilakukan dengan menghitung Nomor Prioritas Risiko (RPN) berdasarkan tingkat kejadian, keparahan, dan deteksi mode kegagalan. Namun, pendekatan konvensional ini sering kali tidak mampu menangkap kompleksitas dan variasi dari proses evaluasi sebelumnya. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, buku ini memperkenalkan metode FMEA yang dikonfigurasi dengan sistem inferensi fuzzy berbasis pengetahuan. Pendekatan ini menggabungkan konsep fuzzy logic, yang memperhitungkan data kompleks dan ketidakpastian, serta memperkenalkan indeks kesamaan yang lebih akurat dalam mencerminkan risiko kegagalan. Buku ini mengidentifikasi dua puluh tujuh mode kegagalan potensial pada dua alat angiografi dengan merk dan spesifikasi yang berbeda. Mode-mode kegagalan tersebut kemudian diprioritaskan menggunakan sistem inferensi fuzzy. Buku ini memberikan prioritas risiko kegagalan yang lebih akurat dan dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan langkah-langkah pencegahan yang tepat guna mengurangi kegagalan alat angiografi di masa depan. Didesain untuk para profesional medis, teknisi peralatan, dan akademisi, buku ini menjadi panduan komprehensif dalam manajemen risiko peralatan medis. Dengan menerapkan metode Fuzzy-FMEA, pembaca diajak untuk memahami bagaimana mengidentifikasi, menilai, dan mengatasi potensi kegagalan, serta memastikan peralatan medis berfungsi optimal demi keselamatan dan kesehatan pasien.
DOWNLOAD