Salah satu komoditi perikanan budidaya yang memiliki nilai jual tinggi yaitu udang putih (Litopenaeus vannamei). Udang putih atau biasa dikenal sebagai udang vaname merupakan komoditi yang banyak dibudidayakan pada tambak air payau. Udang vaname dapat dibudidayakan secara tradisional maupun intensif dengan masa pemeliharaan yang lebih singkat yaitu 60-90 hari. Potensi budidaya udang vaname yang cukup tinggi mendorong minat petani dan pengusaha dalam pembesaran udang vaname di Indonesia. Produksi yang terus meningkat dari tahun ketahun menyebabkan permasalahan lain pada budidaya udang vaname dengan munculnya penyakit, baik yang disebabkan oleh penurun kualitas air maupun kehadiran mikroorganisme pathogen. Jenis penyakit yang dapat menyebabkan kematian massal pada budidaya udang adalah Vibriosis, penyakit ini disebabkan oleh koloni bakteri Vibrio sp. Berbagai Upaya dapat dilakukan untuk mencegah serangan penyakit Vibriosis seperti pengelolaan kualitas air tambak, penggunaan bibit udang vaname bebas pathogen, aplikasi probiotik dan antibiotik alami. Penggunaan antibiotik alami seperti ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam) dan bawang putih (Allium sativum) merupakan salah satu cara yang tepat untuk dilakukan dalam pencegahan serangan Vibriosis. Kedua jenis tanaman ini banyak mengandung senyawa aktif, mineral dan asam amino yang dapat berperan sebagai feed supplement dalam meningkatkan imunitas udang vaname serta mampu menghambat pertumbuhan bakteri Vibrio.
Penulis : Rahim | Hasnidar | Lijar
Editor : Darmawan Edi Winoto, S.Pd., M.Pd.
Halaman Buku : 73
DOWNLOAD
PRE-ORDER | Harga : Rp 44.000