Buku ini terdiri dari delapan bab yang dibuat secara terpisah. Pada Bab I ini membahas tentang peluang bisnis dan ancaman yang mungkin dihadapi oleh sebuah perusahaan. Penulis juga akan membahas tentang pengertian bisnis model, yaitu cara sebuah perusahaan menghasilkan uang dan menciptakan nilai bagi pelanggan, pemegang saham, dan masyarakat. Bab ini juga membahas tentang innovasi di bisnis model, yaitu cara perusahaan menciptakan nilai tambahan dengan mengubah atau mengembangkan bisnis modelnya. Penulis akan membahas bagaimana mengkonseptualisasikan model bisnis, yaitu proses memikirkan dan merancang model bisnis baru. Penulis juga akan membahas tentang tipe bisnis model, yaitu berbagai macam cara perusahaan menghasilkan uang dan menciptakan nilai bagi pelanggan. Penulis akan membahas karakteristik bisnis model, yaitu ciri-ciri yang membedakan satu model bisnis dengan yang lainnya. Terakhir, penulis pada bab ini akan membahas bisnis model pattern, yaitu pola-pola umum yang sering digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan uang dan menciptakan nilai bagi pelanggan. Penulis juga akan membahas bagaimana mendesign bisnis model inovasi, yaitu cara mengembangkan model bisnis yang baru dan inovatif untuk menciptakan nilai tambahan bagi perusahaan. Pada Bab II, ini akan membahas tentang bagaimana memulai dan membuat bisnis, dengan fokus pada metodologi yang dapat digunakan untuk mengefisiensikan proses pengembangan bisnis. Penulis akan membahas Design Thinking, yaitu pendekatan yang berfokus pada pelanggan dan memahami kebutuhan mereka untuk menemukan solusi yang inovatif. Bab ini juga akan membahas Lean Start-up Methodology, yaitu pendekatan yang berfokus pada pengurangan risiko dan efisiensi dalam memulai bisnis. Penulis tidak lupa akan membahas bagaimana mengkombinasikan Design Thinking dengan Lean Start-up Methodology untuk menciptakan solusi yang inovatif dan efisien. Selain itu, Design Sprint Methodology juga akan dibahas, yaitu pendekatan yang membantu mengefisiensikan proses pengembangan produk dengan menggunakan serangkaian langkah-langkah yang terstruktur. Sebagai pelengkap, Bab ini membahas Agile Methodology, yaitu pendekatan yang menekankan pada pengembangan produk secara terus-menerus dan terus-mengembangkan. Terakhir, penulis akan membahas bagaimana mengkombinasikan semua metodologi tersebut untuk memulai dan membuat bisnis yang inovatif dan efisien. Bab III, mengulas teori Bisnis Model Navigator, dimana teori ini dikembangkan oleh Oliver Gassmann, Professor of Innovation Management di Universitas St. Gallen, Swiss. Teori ini menyediakan kerangka kerja untuk menganalisis dan mengembangkan model bisnis yang efektif, dengan menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi terhadap perubahan lingkungan bisnis. Teori ini juga menekankan pentingnya pemahaman akan kekuatan dan kelemahan dari model bisnis yang ada, serta kemampuan untuk mengintegrasikan aspek-aspek yang berbeda dari model bisnis ke dalam satu kesatuan yang terintegrasi.Bisnis Model Navigator mencakup empat komponen utama, yaitu Value Proposition, Customer Segments, Channels, dan Revenue Streams. Komponen-komponen ini merupakan bagian dari model bisnis yang saling terkait dan saling mendukung satu sama lain. Dengan memahami dan mengoptimalkan masing-masing komponen ini, perusahaan dapat membangun model bisnis yang efektif dan menguntungkan. Selain itu, Bisnis Model Navigator juga menekankan pentingnya mengidentifikasi dan mengelola risiko yang terkait dengan model bisnis, serta memperhatikan aspek-aspek etika dan sosial yang terkait dengan bisnis. Dengan demikian, Bisnis Model Navigator memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk memahami dan mengembangkan model bisnis yang efektif dan berkelanjutan. Pada Bab IV, mengulas Bisnis Model Kanvas sebagai sebuah alat visual yang digunakan untuk menggambarkan dan mengelola model bisnis. Alat ini dikembangkan oleh Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur, dan telah menjadi salah satu alat terpopuler untuk memahami dan mengelola model bisnis. Bisnis Model Kanvas terdiri dari sembilan blok yang saling terkait, yaitu Value Proposition, Customer Segments, Channels, Customer Relationships, Revenue Streams, Key Partners, Key Activities, Key Resources, dan Cost Structure. Masing-masing blok menggambarkan aspek-aspek penting dari model bisnis, seperti apa yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan, bagaimana perusahaan terhubung dengan pelanggannya, dan bagaimana perusahaan menghasilkan pendapatan. Dengan menggunakan Bisnis Model Kanvas, perusahaan dapat memahami dan mengelola model bisnisnya secara lebih efektif, dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan model bisnis yang ada, serta menemukan cara untuk meningkatkan efektivitas model bisnis tersebut. Alat ini juga membantu perusahaan untuk mengembangkan model bisnis baru yang lebih inovatif dan adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnis. Pada Bab V, penulis mengula tentang Bisnis Model White Spaces, sebuah konsep yang dikembangkan oleh Mark W. Johnson, Co-founder dan Senior Partner di Innosight, sebuah perusahaan konsultasi yang berfokus pada inovasi dan pertumbuhan. Konsep ini menekankan pentingnya mencari dan memanfaatkan peluang-peluang baru yang terkait dengan “white spaces” atau “ruang kosong” di pasar. White spaces merujuk pada area di pasar yang belum terisi oleh produk atau layanan yang ada, dan merupakan peluang untuk mengembangkan model bisnis baru yang inovatif dan berpotensi menjadi sumber pertumbuhan yang signifikan bagi perusahaan. Dengan memanfaatkan white spaces, perusahaan dapat menemukan cara untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang belum terpenuhi, atau menawarkan solusi yang lebih efektif dan efisien dibandingkan yang ada saat ini. Bisnis Model White Spaces yang dikembangkan oleh Mark W. Johnson menekankan pentingnya memahami dan menganalisis lingkungan bisnis secara lebih luas, termasuk kebutuhan pelanggan, tren pasar, dan kemampuan teknologi, untuk menemukan peluang-peluang di white spaces. Selain itu, konsep ini juga menekankan pentingnya membangun kemampuan inovasi dan pertumbuhan yang terintegrasi dalam struktur organisasi perusahaan, agar dapat memanfaatkan peluang-peluang di white spaces secara efektif. Dengan demikian, Bisnis Model White Spaces yang dikembangkan oleh Mark W. Johnson memberikan kerangka kerja yang berguna untuk mengembangkan model bisnis yang inovatif dan menguntungkan. Pada Bab VI ini, penulis mengulas bagaimana pandangan investor terhadap bisnis model sebuah perusahaan sangat penting, karena mempengaruhi keputusan mereka untuk berinvestasi atau tidak. Investor akan melakukan analisis terhadap model bisnis perusahaan, termasuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan model tersebut, serta potensi pertumbuhan dan keuntungan yang dapat diperoleh dari investasi tersebut. Bisnis model yang efektif dan menguntungkan akan menjadi daya tarik bagi investor, karena menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki peluang pertumbuhan yang besar dan dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi investor. Sebaliknya, bisnis model yang lemah atau tidak menguntungkan akan menjadi penghalang bagi investor untuk berinvestasi, karena menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki risiko yang tinggi dan kemungkinan keuntungan yang rendah. Dengan demikian, penting bagi perusahaan untuk memahami dan mengelola model bisnisnya dengan baik, agar dapat menarik minat investor dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan investasi yang diinginkan. Bab ini akan mengulas tentang pandangan investor terhadap bisnis model sebuah perusahaan, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi pandangan tersebut, serta cara-cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk meningkatkan daya tarik model bisnisnya bagi investor. Pada Bab VII ini adalah bagian yang paling menarik dan penting, Bab ini akan membahas real kasus bisnis yang menggunakan pendekatan metode Soft System Modeling (SSM) untuk menganalisis dan mengembangkan model bisnis sebuah perusahaan. SSM adalah metode yang digunakan untuk menganalisis dan mengelola sistem yang kompleks dan tidak terstruktur, dengan menekankan pada proses pemahaman dan pengembangan solusi yang lebih baik untuk masalah yang ada. Kasus yang akan dibahas adalah sebuah perusahaan distributor lampu LED yang ingin meningkatkan efektivitas model bisnisnya. Dalam memahami dan menganalisis model bisnis tersebut, penulis akan menggunakan fitur dan elemen bisnis model sebagai kerangka kerja, yaitu Value Proposition, Customer Segments, Channels, Customer Relationships, Revenue Streams, Key Partners, Key Activities, Key Resources, dan Cost Structure.
Penulis : Dr. Eka Sudarmaji, S.E., M.M., M.Com., CBV.
Halaman Buku : 299
DOWNLOAD
PRE-ORDER | Harga : Rp. 90.000