Manajemen kelas adalah upaya untuk mengelola siswa di dalam kelas untuk menciptakan dan mempertahankan suasana dan kondisi kelas yang baik untuk pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Tujuan manajemen kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran yang tepat dengan memaksimalkan waktu belajar dan meningkatkan efektivitas. Kesuksesan sebuah kegiatan dapat diukur dari hasil yang dicapainya, dan dalam proses pengelolaan kelas, keberhasilan sebuah kegiatan dapat diukur dari tujuan apa yang ingin dicapainya. Oleh karena itu, guru harus menetapkan tujuan apa yang ingin dicapainya melalui kegiatan pengelolaan atau manajemen kelas yang mereka lakukan. Fungsi manajemen kelas sebenarnya adalah penerapan fungsi manajemen yang digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan belajar. Faktor mempengaruhi keberhasilan manajemen kelas, antara lain: dinamika kelas, kurikulum, guru, gedung dan saran akelas, dan siswa.
Guru dapat berperan dan berfungsi sebagai Ing ngarsa sung tulada berarti guru berada di depan memberi teladan, ing madya mangun karsa, berarti guru berada di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa, dan tut wuri handayani berarti guru dari belakang memberikan dorongan dan arahan. Peran guru diantaraya sebagai pengajar (teacher as instructor), sebagai pembimbing (teacher as counsellor), sebagai ilmuwan (teacher as scientist), dan sebagai pribadi (teacher as person).
Pengaturan kelas adalah proses memilih dan menggunakan alat yang tepat untuk mengatasi masalah dan situasi kelas. Desain atau pengaturan kelas juga dapat diartikan sebagai upaya menciptakan lingkungan yang kondusif dalam pembelajaran. Tujuan pengaturan kelas agar tercipta suasana belajar yang menggairahkan, perlu diperhatikan pengaturan/penataan ruang kelas belajar. Penyusunan dan pengaturan ruang belajar hendaknya memungkinkan anak duduk berkelompok dan memudahkan guru bergerak secara leluasa untuk membantu siswa dalam belajar.
Motivasi adalah dorongan untuk melakukan usaha yang direalisasikan melalui tingkah laku guna mencapai tujuan tertentu atau suatu dorongan yang dapat menjadi serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mempunyai keinginan untuk melakukan sesuatu yang dapat bermanfaat bagi dirinya. Menumbuhkan motivasi belajar di kelas dapat melalui pemberian angka, hadiah, saingan/kompetisi, ego-involvement, memberi ulangan, mengetahui hasil kerja, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat dan tujuan yang diakui. Menumbuhkan motivasi secara kontemporer dapat dilakukan dalam dua cara yaitu dengan berbagi permainan (ice breaking) seperti yel-yel, senam otak, tebak-tebakan, games, bernyanyi, tebak gambar, tebak lagu dan sebagainya serta dengan memanfaatkan teknologi digital seperti dengan pembelajaran berbasis komputer, e-learning, blended learning, podcast, googleform bahkan quizizz.
Penulis : Zainal Mustofa & Nur Aini
Halaman Buku : 119
DOWNLOAD
PRE-ORDER | Harga : Rp. 54.000