//Perpustakaan Berjiwa: Teknologi, Empati, dan Masa Depan Layanan Informasi

Perpustakaan Berjiwa: Teknologi, Empati, dan Masa Depan Layanan Informasi

Perpustakaan Berjiwa: Teknologi, Empati, dan Masa Depan Layanan Informasi adalah sebuah refleksi dan sekaligus peta jalan menuju masa depan dunia perpustakaan yang tidak hanya ditopang oleh teknologi, tetapi juga oleh nilai-nilai kemanusiaan. Buku ini mengangkat pentingnya menjadikan perpustakaan sebagai institusi yang adaptif, inklusif, dan transformatif, serta pustakawan sebagai agen perubahan yang profesional dan empatik dalam menghadapi dinamika zaman.

Buku ini diawali dengan pembahasan mengenai profesionalisme pustakawan di era digital. Di tengah laju teknologi yang pesat, pustakawan dituntut untuk memiliki peran strategis, menghadapi beragam tantangan, serta terus mengembangkan kompetensi diri secara berkelanjutan. Kemudian, narasi dilanjutkan dengan sorotan terhadap peran perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi masyarakat. Perpustakaan dihadirkan sebagai pusat pembelajaran, di mana pustakawan berperan sebagai pendidik yang membantu pengguna mengidentifikasi, mencari, dan menggunakan informasi secara kritis dan bijak.

Selanjutnya, buku ini memperkenalkan konsep perpustakaan berbasis komunitas yang menekankan pentingnya hubungan antara perpustakaan dan masyarakat. Perpustakaan bukan lagi sekadar tempat menyimpan koleksi, melainkan ruang kolaborasi dan pemberdayaan sosial. Di bab berikutnya, penulis mengeksplorasi peran baru pustakawan dalam mendukung kesehatan mental melalui layanan bibliotherapy—menjadikan bacaan dan ruang perpustakaan sebagai bagian dari proses penyembuhan dan refleksi diri.

Empati juga tercermin dalam bagaimana perpustakaan memberikan layanan terbaik bagi penggunanya. Konsep customer service dalam perpustakaan dibahas secara khusus, memperlihatkan bagaimana pengalaman pengguna yang baik merupakan kunci keberhasilan layanan informasi. Sejalan dengan itu, buku ini juga menyoroti tren, inovasi, dan tantangan perpustakaan masa depan di era digital, serta bagaimana perpustakaan harus terus bertransformasi agar tetap relevan.

Kesadaran lingkungan turut menjadi perhatian penting dalam buku ini, melalui gagasan tentang perpustakaan ramah lingkungan. Diuraikan bagaimana perpustakaan dapat berkontribusi pada keberlanjutan ekologis melalui desain, program, dan kebijakan yang berwawasan lingkungan. Teknologi informasi, sebagai fondasi penting transformasi, dikaji secara komprehensif, mulai dari konsep dasar, implementasi, hingga manfaatnya dalam memperluas jangkauan dan efektivitas layanan perpustakaan.

Menyadari dunia yang terus berubah, pustakawan dituntut memiliki kemampuan beradaptasi dan memperkuat kompetensi inti dan penunjang. Masa depan profesi ini sangat bergantung pada sejauh mana pustakawan mampu mengikuti perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai dasar profesinya. Dalam konteks ini, evaluasi terhadap perjalanan perpustakaan dari bentuk tradisional menuju digital menjadi penting, baik dalam hal sistem, layanan, maupun kultur institusi.

Sebagai penutup, buku ini menggugah kesadaran etis akan posisi perpustakaan di era disinformasi. Netralitas informasi dan advokasi pengetahuan yang bertanggung jawab menjadi isu penting yang harus dimaknai kembali. Perpustakaan tidak cukup hanya menjadi tempat yang aman dan netral, tetapi juga harus menjadi ruang yang bernurani, berpihak pada kebenaran, dan berkontribusi aktif dalam membangun masyarakat yang kritis dan berdaya.

Perpustakaan Berjiwa adalah bacaan penting bagi siapa pun yang ingin memahami masa depan perpustakaan tidak hanya dari sisi teknologi, tetapi juga dari sisi kemanusiaan. Buku ini mengajak kita semua untuk membangun perpustakaan yang hidup—yang berjiwa, yang hadir, dan yang bermakna.

Penulis :  Nabila Khalisa | Natswa Imelda Putri |
Oktami Puspita | Sangkutmi | Selvita Amanda | Tedi Ivandri | Thamia Zinta Julianita |
Tri Yudha Pangestu | Zahra Aini | Rahmawati | Rhoni Rodin

Editor :  Rhoni Rodin

Halaman Buku : 130

DOWNLOAD

PRE-ORDER | Rp. 56.000