//Bahasa dalam Masyarakat Multilingual

Bahasa dalam Masyarakat Multilingual

Kehadiran buku Sosiolinguistik: Bahasa dalam Masyarakat Multilingual menawarkan sudut pandang interdisipliner yang masih jarang dijelajahi secara mendalam oleh para akademisi. Meskipun belum banyak dipelajari, bidang ini perlu diposisikan sejajar dengan disiplin ilmu lainnya yang telah berkembang pesat. Buku ini memberikan pemahaman bahwa masyarakat multibahasa menyimpan kekayaan budaya yang beragam, yang dibawa oleh masing-masing penutur bahasa.

Keberagaman budaya ini kemudian menciptakan berbagai fenomena linguistik, yaitu peristiwa-peristiwa kebahasaan yang muncul dalam interaksi sosial. Fenomena tersebut merupakan bagian integral dari terbentuknya praktik multibahasa di tengah komunitas. Sebagai contoh, buku ini menyoroti penggunaan bahasa di kalangan santri atau pelajar di lingkungan pondok pesantren. Para santri yang berasal dari berbagai daerah cenderung menggunakan bahasa ibu ketika berbicara dengan teman yang berasal dari daerah yang sama. Namun, di sisi lain, mereka juga harus menyesuaikan diri dengan sistem pendidikan yang mewajibkan penggunaan bahasa asing seperti Arab dan Inggris, serta bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia.

Kondisi ini menciptakan dinamika bahasa yang kompleks dan memungkinkan munculnya berbagai gejala sosiolinguistik seperti bilingualisme, interferensi bahasa, diglosia, alih kode, dan campur kode. Fenomena-fenomena tersebut menjadi tanda nyata dari keberadaan masyarakat multibahasa dan menjadi lahan kajian penting dalam sosiolinguistik.

Buku Sosiolinguistik: Bahasa dalam Masyarakat Multilingual disusun secara sistematis dalam delapan bagian utama, masing-masing membahas aspek penting dalam kajian bahasa dan masyarakat. Bagian pertama membuka dengan konsep dasar mengenai hubungan antara bahasa, masyarakat, dan budaya—sebuah fondasi untuk memahami bagaimana bahasa tidak berdiri sendiri, tetapi selalu berada dalam konteks sosial dan kultural. Selanjutnya, bagian kedua membahas peristiwa kebahasaan dalam masyarakat multilingual, yakni bagaimana interaksi antarpenutur dengan latar bahasa yang berbeda menghasilkan dinamika komunikasi tertentu.

Pada bagian ketiga dan keempat, buku ini membahas fenomena linguistik seperti kedwibahasaan dan diglosia, serta alih kode dan campur kode. Kedua topik ini sangat penting karena mencerminkan praktik nyata dari penggunaan bahasa dalam situasi sosial yang kompleks, termasuk peralihan atau pencampuran bahasa sebagai respons terhadap konteks sosial tertentu. Bagian kelima memperluas pembahasan menjadi refleksi umum tentang bahasa dalam masyarakat multilingual, yang menekankan pentingnya memahami keberagaman bahasa sebagai kekayaan, bukan hambatan.

Bagian keenam mengidentifikasi permasalahan yang kerap muncul dalam kajian sosiolinguistik, seperti konflik bahasa, diskriminasi linguistik, hingga kehilangan bahasa lokal. Sementara itu, bagian ketujuh memperlihatkan keanekaragaman bahasa sebagai realitas sosial yang menantang namun juga memperkaya interaksi masyarakat. Terakhir, bagian kedelapan membahas perilaku bahasa, yaitu pola-pola penggunaan bahasa oleh individu dan kelompok dalam masyarakat multilingual.

Penulis :  Nida Mufidah

Editor :  Fatchul Mu’in

Halaman Buku : 174

DOWNLOAD

PRE-ORDER | Rp. 64.000