Digitalisasi birokrasi kerap dielu-elukan sebagai jalan menuju pemerintahan yang bersih dan efisien. Namun, benarkah sistem digital mampu membebaskan mutasi jabatan dari cengkeraman kekuasaan politik? Buku ini mengupas tuntas sisi gelap e-Government dalam manajemen ASN—bagaimana teknologi justru disulap menjadi alat legitimasi baru untuk praktik lama: patronase, loyalitas semu, dan manipulasi skor berbasis sistem.
Dengan pendekatan kritis dan narasi berbasis pengalaman birokrat, buku ini menelanjangi paradoks digitalisasi: dari algoritma yang bisa disesuaikan demi kepentingan elite, hingga ASN yang dipaksa tunduk pada sistem yang mereka tak pahami. Teknokrasi, ternyata, tak steril dari politisasi. Di balik dashboard canggih dan sistem merit yang diklaim objektif, tetap ada ruang gelap di mana kekuasaan bernegosiasi secara diam-diam.
Buku ini bukan sekadar analisis, tapi juga seruan moral. Ia menawarkan strategi reformasi konkret dan agenda riset masa depan untuk mengembalikan digitalisasi pada rel etika dan keadilan. Sebuah bacaan wajib bagi birokrat, aktivis, peneliti, dan siapa pun yang ingin membuka tabir “modernisasi birokrasi” yang kerap hanya jadi topeng kekuasaan.
Penulis : Dr. Burhanuddin, S.Sos., M.Si. & Dr. Rudi Hardi, M.Si.
Editor : Hamrun, S.IP., M.Si.
Halaman Buku : 180
DOWNLOAD
PRE-ORDER | Rp. 66.000