Seluruh kehidupan manusia di dunia ini, baik secara individu ataupun kelompok selalu terikat dengan waktu dan semuanya mengharapkan kemapanan serta kemajuan. Maksud dari buku ini adalah bukan waktu/masa sebagai penyebab sesuatu menjadi berkemajuan/berperadaban, melainkan bagaimana manusia menggunakan waktu tersebut untuk menjalankan pilar-pilar yang akan menghantarkan manusia kepada peradaban. Surat al-‘Ashr meskipun merupakan surat yang sangat pendek namun memiliki makna yang sangat komprehensif. Imam Syafii sampai mengatakan “jika tidak ada surat yang turun kecuali surat al-‘Ashr maka itu sudah cukup untuk menjadi jawaban bagi setiap permasalahan manusia”.
Sayyid Qutub di dalam menafsirkan surat al-‘Ashr ini mengkaitkan dengan peradaban. Baginya peradaban bukan saja masalah kemajuan ekonomi dan teknologi. Baginya peradaban hanya akan tercapai jika berlandaskan dengan cara pandang yang benar. Cara pandang terhadap dunia/ worldview yang dalam bahasa Sayyid Qutub diistilahkan dengan at-Tashawwur al-Islami. Semua amal dan kerja peradaban tidak boleh dipisahkan dari iman (harus bersifat tauhidik). Kemudian bermula dari cara pandang yang benar maka akan terlahir amal-amal yang sholeh, baik yang bersifat vertikal maupun horizontal. Baginya peradaban Islam akan kembali berjaya dengan cara bersama-sama menggunakan waktunya ketika hidup di dunia untuk melihat dunia dengan cara pandang yang benar, beramal sholeh, dan saling menasihati kepada sesama untuk senantiasa hidup dalam ketaatan.
Agama sebagai basis peradaban merupakan sebuah keniscayaan, berbeda dengan Barat yang menganggap peradaban akan berjaya jika manusia mulai meninggalkan agamanya.
Penulis : Nurcholik Achmad, S.Ag., M.Ag & Teguh Arafah, S.Th.I., M.Ag
Editor : Ahmad Taqiyuddin Takdir
Halaman Buku : 122
DOWNLOAD
PRE-ORDER | Rp. 41.000