Model manajemen pelatihan memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru. Model ini berfungsi sebagai kerangka sistematis yang membantu dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi program pelatihan secara terarah dan terukur. Bagi guru, model ini menjadi sarana penting dalam pengembangan kompetensi, khususnya dalam keterampilan menulis.
Melalui model manajemen pelatihan, kebutuhan pelatihan dapat diidentifikasi secara tepat, materi disusun berdasarkan kebutuhan aktual di lapangan, dan metode pelatihan dirancang agar interaktif serta relevan dengan kondisi peserta. Pelatihan yang dikelola secara terencana dan sistematis akan lebih efektif dalam mendorong guru untuk menerapkan hasil pelatihan ke dalam praktik pembelajaran nyata, baik dalam menulis karya ilmiah, penggunaan model pembelajaran inovatif, maupun penilaian autentik. Dengan demikian, model ini tidak hanya meningkatkan kapasitas individu guru, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh.
Salah satu pendekatan strategis untuk meningkatkan keterampilan menulis guru adalah melalui penerapan model manajemen pelatihan yang dirancang secara sistematis dan berkelanjutan. Model ini mencakup tahapan penting mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan pelatihan, pelaksanaan kegiatan, hingga evaluasi dan tindak lanjut. Dalam konteks pembelajaran menulis karya ilmiah, model ini bertujuan membekali guru dengan kemampuan berpikir ilmiah, menulis secara akademik, serta mendokumentasikan praktik terbaik dalam proses pembelajaran.
Buku ini mengembangkan Model Manajemen Pelatihan Berbasis Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran menulis, yang dirancang untuk memfasilitasi peningkatan keterampilan menulis guru. Pembiasaan menulis sejak tahap awal diharapkan menjadi fondasi bagi guru untuk terus mengembangkan keterampilan menulis dalam berbagai konteks pembelajaran dan mata pelajaran.
Model ini terdiri atas tiga tahapan utama: Tahap Perencanaan, yang meliputi: Orientasi terhadap masalah (orient students to the problem): Pelatih menjelaskan tujuan pembelajaran, kebutuhan logistik, dan memotivasi guru untuk aktif dalam pemecahan masalah; Mengorganisasikan pembelajaran (organize students for study): Pelatih membantu guru mendefinisikan dan mengorganisasi tugas pembelajaran terkait permasalahan yang diangkat. Tahap Pelaksanaan, yang mencakup: Pembimbingan penyelidikan (assist independent and group investigation): Guru didorong untuk mengumpulkan informasi relevan dan mencari solusi melalui proses pelatihan; Pengembangan dan penyajian hasil (develop and present artifacts and exhibits): Guru dibantu dalam merancang dan menyampaikan karya tulis berdasarkan hasil penyelidikan. Tahap Evaluasi, yang meliputi: Analisis dan evaluasi proses (analyze and evaluate the problem-solving process): Guru melakukan refleksi dan evaluasi terhadap proses penyelidikan serta langkah-langkah yang telah diambil; Ketiga tahapan ini dirancang untuk membimbing guru dalam latihan pembelajaran menulis. Melalui implementasi model ini, guru tidak hanya berlatih menulis, tetapi juga melatih keterampilan pedagogis dalam mengajar menulis secara efektif.
Penulis : Dr. Sri Mures Walef, S.Pd, M.Pd | Prof. Dr. Hardiyanto, M.Ed | Prof. Drs. Syahril, M.Pd, Ph.D
Halaman Buku : 90
DOWNLOAD
PRE-ORDER | Rp. 64.000