//Novel Sejarah : Duo Penggerak Pendidikan Si Ayah Dari Pulau Fatmawati & Si Anak Petani Nanas dari Pulau Lancang Kuning 

Novel Sejarah : Duo Penggerak Pendidikan Si Ayah Dari Pulau Fatmawati & Si Anak Petani Nanas dari Pulau Lancang Kuning 

Sebagai insan yang bernafas setiap manusia diciptakan Tuhan memiliki harkat dan martabat yang sama, setiap individu memiliki pilihannya masing-masing berjalan ke arah utara, selatan, barat atau timur ketika menghadapi suatu persoalan hidup. Hidup memang selalu memiliki problematika sebagai warna kehidupan yang akan dapat dikisahkan dan disaksikan kepada banyak orang sebagai suatu perjuangan atau hanya sekedar perjalanan. Problematika hidup dapat menjadi tangga naik atau turun tergantung si pemilik kehidupan memandang kearah mana yang ia pilih. Novel ini merupakan novel yang bernuansa sejarah, menceritakan perjuangan seorang Anak dan Ayah dalam bidang pendidikan di wilayah mereka masing-masing. Anak yang bernama Soeman Hasibuan merupakan sosok anak yang sangat meneladani Ayahnya yang seorang petani nanas dan juga rajin mengajar ngaji. Sosok Ayah sangat menginspirasi Soeman Hasibuan untuk menjadi seorang guru yang idealis dan memiliki pola berpikir yang maju dan terbuka. Perjuangan yang dilakukan Soeman Hasibuan demi menciptakan merdeka intelektual ini patut mendapat penghargaan sebagai tokoh pendidikan di provinsi Riau, sebabnya Soeman sendiri pernah dibuang oleh pemerintah Belanda akibat gerakan yang ia lakukan. Masih Cerita di satu pulau yang sama yaitu Sumatera dan berasal dari Bengkulu, sosok Ayah yaitu Hasanuddin Damrah merupakan seorang putra bangsa dari Bengkulu selatan, Beliau dikenal sebagai tokoh pendidikan yang idealis di tanah kelahirannya. Dalam pergerakan yang beliau lakukan memberikan kesan yang sangat mendalam dalam bidang pendidikan di wilayah Bengkulu. Seperti apakah bentuk perjuangan yang dilalui kedua tokoh pendidikan dari pulau sumatra tersebut, Dalam novel ini kita akan diwarnai dengan jejak-jejak sejarah perjuangan Soeman HS dan Hasanuddin Damrah dalam mewujudkan kemerdekaan Intelektual.

LIHAT