//Konsep Nilai dalam Budaya Melayu

Konsep Nilai dalam Budaya Melayu

Pengamat minyimpulkan bahwa alasan utama mengapa sebagian negara dan kelompok etnis lebih berhasil daripada yang lainnya terletak dalam nilai-nilai budaya yang secara kuat membentuk kinerja politik, ekonomi, dan sosial. Otonomi Daerah sebagai salah satu agenda reformasi tahun 1998, bermaksud mengembangkan nilai-nilai budaya lokal yang selama ini diredam oleh nilai hegemoni yang dipaksanakan secara nasional.  Akibatnya nilai-nilai budaya lokal yang beragam tidak diberdayakan dan bahkan perlahan-lahan menjadi luntur. Nilai-nilai budaya merupakan peringkat pertama kebudayaan ideal atau adat. Nilai budaya Melayu merupakan lapisan paling abstrak dan luas ruang lingkupnya. Tingkat ini adalah ide-ide yang mengonsefsikan hal-hal yang paling bernilai dalam kehidupan masyarakat. Suatu sistem nilai budaya terdiri atas konsefsi-konsefsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat Melayu mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai dalam hidup. Oleh sebab itu, suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia. Suhardi Mukhlis, mencoba mengeksplorasi (mengangkat batang terendam) konsef dasar nilai yang terkandung dalam budaya Melayu yang terdiri atas konsef nilai tau diri, sadar diri, sadar diuntung dan harga diri.  Dari 4 (empat) konsef dasar tersebut melahirkan orang-orang Melayu yang selalu mengutamakan harga diri (Marwah).  Ciri-ciri orang Melayu bermarwah tertuangkan dalam 4 (empat) konsef dasar budi dan 5 (lima) watak atau sifat orang Melayu serta diharapkan melahirkan karakter baru masyarakat Melayu. Golongan cendekiawan, budayawan dan semua pihak yang berminat terhadap pengembangan sumberdaya manusia melalui konsef nilai budaya akan mendapat gambaran dalam buku ini.

DOWNLOAD

PRE-ORDER