//Teknologi dan Penanganan Pascapanen Kelapa

Teknologi dan Penanganan Pascapanen Kelapa

Kelapa (Cocos nucifera L.) termasuk dalam keluarga palem, adalah tanaman yang penting secara ekonomi dan digunakan sebagai tanaman hias dan tanaman pangan. Kelapa merupakan tanaman tahunan yang dapat berbuah terus menerus hingga 60-70 tahun, 12-13 kali dalam setahun, dengan produksi buah antara 30 hingga 75 buah per tahun. Buahnya, dalam bentuk nut, yang tumbuh di pohon dengan ketinggian yang berbeda-beda tergantung varietas kelapa, merupakan sumber pendapatan utama bagi banyak petani dan negara-negara di Timur Jauh. Tanaman ini banyak digunakan untuk tujuan hias di resor-resor wisata di seluruh dunia; daunnya digunakan untuk menenun, cangkangnya untuk membuat perhiasan dan arang dan sekamnya untuk membuat sabut, tikar, dan sapu. Kelapa adalah buah ajaib yang memberikan konsumen minuman menyegarkan dari airnya dan energi dari bijinya. Pohon itu sendiri dikenal sebagai ‘pohon kehidupan’, karena pohon ini juga menyediakan tempat tinggal dan berbagai produk selain makanan bagi penduduk setempat. Buah ini merupakan sumber minyak yang penting, terutama di banyak negara berkembang, Air dalam buah juga difermentasi untuk menghasilkan cuka dan anggur dan daging buah yang dikeringkan, ketika digiling dan diperas, menghasilkan “santan” yang digunakan dalam berbagai aplikasi kuliner tradisional, dan sisa kelapa giling digunakan untuk berbagai makanan manis, termasuk makaroni. Selain itu, kelapa kering (kopra) juga sangat diminati di seluruh dunia, Setiap bagian dari tanaman kelapa seperti daun, batang, buah, dan akar dapat diolah menjadi berbagai jenis produk bernilai ekonomi baik skala rumahan maupun industri. Peranan produk dari tanaman kelapa cukup besar bagi industri, baik industri pangan, kesehatan, ataupun non pangan yang memanfaatkan bahkan bergantung dengan komoditas kelapa sebagai bahan baku utama dalam pembuatan produknya.

DOWNLOAD

PRE-ORDER