Dalam perekonomian yang dinamis saat ini, perusahaan dihadapkan pada tekanan untuk terus meninjau dan mengubah strategi bisnis mereka agar tetap kompetitif. Salah satu strategi efektif adalah keberlanjutan, yang diterapkan dalam semua aktivitas perusahaan, meskipun hal ini menimbulkan risiko baru yang lebih beragam. Awalnya, perhatian lebih diberikan pada risiko finansial, operasional, keamanan, atau teknis, namun di akhir abad ke-20 muncul kesadaran bahwa aktivitas bisnis juga berdampak pada masyarakat dan lingkungan. Ini memunculkan risiko sosial dan lingkungan yang diukur dengan triple bottom line: lingkungan, sosial, dan ekonomi, atau disebut risiko keberlanjutan. Pemangku kepentingan kini menuntut perusahaan untuk mengungkapkan risiko ini dalam laporan mereka. Pengungkapan risiko bermanfaat untuk mengidentifikasi peluang dan risiko yang dihadapi perusahaan serta upaya mitigasi yang dilakukan. Meski demikian, penelitian yang ada cenderung mengevaluasi risiko keberlanjutan dari aspek tertentu saja, tanpa kerangka terintegrasi untuk evaluasi kuantitatif berdasarkan triple bottom line. Dengan meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan, sangat penting untuk menyediakan gambaran lengkap tentang risiko ini, sehingga pemangku kepentingan dan manajer perusahaan dapat membuat keputusan yang tepat untuk meningkatkan keberlanjutan dan melakukan mitigasi risiko.
DOWNLOAD
