Ajaran Hindu memercayai adanya mokṣa sebagai tujuan utama dan terakhir dari kehidupan. Lontar Wikṣu Pungu sebagai salah satu teks warisan budaya Hindu mengisahkan tentang nasihat moral dari seorang pandita dari tahapan bhikṣuka āśrama yang telah mencapai keadaan lepas yang bernama Wikṣu Pungu terhadap muridnya Sang Aji Saji. Nasihatnya mengandung pokok-pokok ajaran agama Hindu yang meliputi tri kerangka dasar berupa tattwa, suśīla, dan ācara. Teks ini juga mengajarkan pentingnya mencapai mokṣa atau kalĕpasan sebagai penyatuan ātman dan Brahman (Tuhan) melalui pelaksanaan tapa brata. Buku ini berupaya mengkaji teks dan juga konteks atau implementasi dari ajaran kalĕpasan yang terdapat pada teks lontar ini. Pendekatan teologis yang menggunakan teori hermeneutika, teori nilai, dan teori fungsional untuk membahas teks dan konteks dari ajaran kalĕpasan yang terkandung di dalam Lontar Wikṣu Pungu. Lontar Wikṣu Pungu memuat ajaran Ketuhanan, rasa tattwa, daśa śīla, dan śarīra ākṣara yang masing-masing mengandung nilai-nilai Ketuhanan, kerohanian, moralias dan religius. Implementasinya terdapat pada laku kasulingihan yang menekankan pada pelaksanaan tapa brata melalui sarana puja, Weda, mantra, yoga, samādhi, dhyāna, japa siddhi serta sandhi ajñāna sebagai upaya untuk merealisasikan hakikat dari sang diri sejati yang terbebas dari segala kekotoran untuk mencapai kesadaran yang tunggal dengan Tuhan. Melalui praktik tapa brata ini juga akan mendorong perkembangan spiritual dan pengetahuan tentang hakikat dari sang diri dalam mencapai tujuan kalĕpasan itu.
Penulis : Rayendra Sathya Premananda
Editor : Acharya Agni Premadasa
Halaman Buku : 198
DOWNLOAD
PRE-ORDER | Rp. 70.000