//Menata Bangsa Yang Beradab; Peran Gereja, Pendidikan, Pemerintah dan Keluarga

Menata Bangsa Yang Beradab; Peran Gereja, Pendidikan, Pemerintah dan Keluarga

Sebagai warga Negara dalam konteks NKRI yang tercinta ini, melekat di dalam diri kita Hak dan Kewajiban. Kita tentu paham tentang Hak dan Kewajiban, karena sejak masih di bangku Pendidikan Dasar kita telah sangat biasa dengannya, hingga tetap terbawa “sepanjang hayat di kandung badan”.

Namun demikian disadari bahwa sering kali terjadi ketimpangan manakala banyak orang lebih menuntut hak dan mengabaikan kewajiban. Harus dipahami bahwa kewajiban adalah TANGGUNGJAWAB yang berada di pundak generasi penerus bangsa ini.

Keberlangsungan negara ini akan sangat bergantung dari para penerusnya. Tanggungjawab itu ada di pundak para penerus bangsa untuk mengisi kemerdekaan dengan menjadikan bangsa ini sebagai bangsa yang berkembang dan maju, dan lebih dari itu adalah bangsa yang BERADAB.

Peradapan sejati harus berjalan berbarengan dengan “BERADAB”-nya  para penerus bangsa. Ini harus terjadi dalam beragam dimensi kehidupan, dan harus dimulai dari lingkungan keluarga dan lingkugan kerja, juga dalam beragam aspek kehidupan yang menyangkut aspek religius, sosial, pendidikan, adat, ekonomi, dan politik, dan lain-lain.

Ini berarti bahwa perwujudan keberadaan sebagai warga negara yang baik harus menyata. Tugas kita masing-masing adalah menjadikan bangsa ini lebih maju dan beradab dari waktu ke waktu. Tidak perlu berpikir hebat dan luar biasa, perwujudannya harus menyata dalam praksis hidup sehari-hari, di mana pun kita berada, dan dalam bidang apa pun kita bekerja. 

Lingkungan di mana kita berada dan tempat di mana kita bekerja merupakan locus pertanggungjawaban kita agar bangsa ini makin maju dan berkembang serta berperadaban.  Tanpa kesadaran akan tanggungjawab untuk meciptakan lingkungan dan tempat kita berada dan bekerja agar semakin maju dan beradab, maka yang akan terjadi kemudian adalah chaos, katastrofe, alias malapetaka dan kehancuran. Dan jika ini yang terjadi, maka kita hanya akan memungut puing-puing sisa peradaban bangsa.

Dengan demikian, tugas dan tanggungjawab kita melekat di mana kita berada dan dalam situasi apa kita berprofesi. Tugas dan tanggungjawab kita adalah MENATA BANGSA YANG BERADAB sehingga ujungnya adalah kebaikan dan kesejahteraan “seluruh tumpah darah Indonesia”.

Penulis :  Andreas Neke, S. Ag, B. Th. | Daniel Sudibyo Tjandra,.D.Th D.Th, M.M | Herlina Mariaty Nau Due, SE. | Dr. D.Sc. Drs. Sunarno SastroAtmodjo, AP.Ling., B.II.Geol., B.Biol., S.E., S.H., S.T., S.AP., S.IP., S.Pd., S.Sos., S.Ikom, M.M., M.Si., C.JKP., C.CW., C.ED.

Halaman Buku : 201

DOWNLOAD

PRE-ORDER | Rp. 70.000